Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan

Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) Bekasi adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ditugasi dengan tugas-tugas yang bersifat teknis, baik teknis penunjang (menunjang tugas pokok) maupun teknis operasional (berhubungan langsung dengan masyarakat), dalam rangka melaksanakan pengujian mutu pakan ternak, selain untuk fungsi pengawasan juga untuk pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan pengujian.

BPMSP Bekasi adalah institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pemeriksaan dan pengujian mutu dan keamanan pakan ternak, mempublikasikan peraturan pemerintah khususnya yang berkaitan dengan pakan ternak dan memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun swasta. BPMSP terakreditasi sejak tahun 2003 dan sudah menerima jasa layanan pengujian cukup banyak dari berbagai konsumen/pelanggan baik dari swasta, dinas maupun perorangan.

Produksi ubi kayu di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan produksi tersebut menyebabkan limbah pengolahan ubi kayu dan agroindustrinya juga meningkat sehingga cukup potensial digunakan sebagai pakan; tidak hanya untuk unggas dan ruminansia kecil tetapi juga ruminansia besar. Bahan pakan yang berasal dari limbah pascapanen tanaman ubi kayu antara lain pucuk ubi kayu, batang ubi kayu, kulit ubi kayu, bonggol ubi kayu, gaplek afkir, singkong afkir, dan gamblong atau onggok tergolong sebagai pakan sumber karbohidrat mudah dicerna.

Ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Ketela pohon berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brazil. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ketela pohon berkembang di negara- negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan jenis tanaman yang termasuk famili Eupharbiaceae dan genus Manihot. Batangnya berkayu dan tumbuh tegak beruas dan berbuku-buku. Warnanya bermacam-macam dan tingginya dapat mencapai 3 meter. Warna batang hijau muda dan setelah tua berubah menjadi putih kelabu atau hijau kelabu, meskipun satu dua ada yang berubah jadi coklat. Daun tumbuh di sepanjang batang dengan tangkai yang agak panjang. Daunnya mudah gugur dan yang berdaun biasanya hanya batang bagian atas dekat pucuk. Bunganya berumah satu dan kematangan bunga betina dan bunga jantan berbeda waktunya sehingga persarian (penyerbukan) terjadi dengan persilangan. Ubi kayu juga merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh di sembarang tempat. Tanaman ini tumbuh baik di daerah berhawa panas dan banyak turun hujan, biasanya ditanam di daerah rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Lazimnya diperbanyak dengan stek. Salah satu manfaat utama singkong adalah meningkatkan energi.

Untuk membuat tepung gaplek, dengan menghaluskan ubi kayu kering yang telah dipotong kecil-kecil. Prosesnya dimulai dari memotong ubi ukuran kecil, lalu di cuci dan dikeringkan di panas matahari, setelah itu ubi dihaluskan hingga menjadi tepung. Ubi yang telah berubah menjadi tepung gaplek memiliki warna putih kecoklatan serta aroma ubi yang khas. Selain dapat dimanfaatkan untuk berbagai olahan, tepung gaplek juga dapat digunakan sebagai campuran pakan ternak karena mengandung asupan gizi yang baik.  Di Indonesia sebagian besar (54,2%) ubi kayu digunakan untuk pangan, sisanya untuk bahan baku industri, seperti industri tepung tapioka (19,7%), industri pakan (1,8%) dan industri non pangan lainnya.

Hasil Pengujian Gaplek di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan

• Pengujian BPMSP 2022 - 2023

Dari hasil pengujian gaplek bisa dijadikan gambaran bahan pakan alternatif sebagai sumber karbohidrat pada pakan ternak. Tingginya kandungan karbohidrat dalam gaplek mengakibatkan tingkat degradasi di dalam rumen juga tinggi dan berlangsung cepat apabila diimbangi dengan pemberian pakan kaya sumber N. Tepung gaplek memiliki kekurangan berupa rendahnya kadar protein. Hal tersebut bisa disiasati dengan menggantinya memakai daun singkong yang juga merupakan sumber protein. Tepung gaplek memiliki zat antinutrisi dalam umbi yaitu adanya "sianogenat glukosida" yang dapat membebaskan asam sianida (HCN), sehingga untuk mengatasai hal tersebut dan untuk meningkatkan nilai nutrisi dari tepung gaplek dapat dilakukan dengan pemberian pengolahan yaitu fermentasi. Berdasarkan penelitian menyatakan bahwa tingkat penggunaan tepung gaplek 15% dalam ransum akan menurunkan daya konsumsi dan bobot karkas bagi ayam pedaging.

Ikhsan Amarudin, S. Pt (Wastukan Pertama)