POHON TURI SUMBER PAKAN RUMINASIA BERHARGA DI SEKITAR KITA

2024-02-19 08:15:00 | Superadmin

Blog Image

Pohon Turi

Masyarakat Indonesia tidak asing mendengar pohon turi. Pohon turi (Sesbania grandiflora) merupakan salah satu pohon yang memiliki peran penting dalam konteks peternakan. Keberadaannya tidak hanya menjadi pilihan sebagai pakan ternak, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat lainnya dalam sistem pertanian yang terintegrasi.

Pohon turi yang berasal dari Asia dan sekarang tersebar luas di sebagian besar wilayah tropis lembab di dunia. Tanaman ini sering dibudidayakan di tanggul rendah di sawah. Pohon turi merupakan tanaman pohon polong-polongan yang tumbuh cepat, meranggas, tingginya dapat mencapai 10-15 meter dan mampu berumur sampai 20 tahun . Batangnya lurus dengan sedikit cabang.  Panjang daunnya mencapai 30 cm, majemuk menyirip dengan 20-50 helai daun lonjong.

Kondisi pertumbuhan optimal adalah suhu rata-rata tahunan 22-30°C, curah hujan tahunan 2000-4000 mm, pada ketinggian dari permukaan laut hingga 800-1000 m. Turi mampu beradaptasi dengan berbagai zona curah hujan dan jenis tanah. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah liat berat, tanah alkali dan salinitas tinggi, serta tanah dengan drainase buruk dan tanah dengan pupuk buruk . Selama genangan air dan banjir, ia mengembangkan akar tambahan yang mengambang dan jaringan spons pelindung. Turi tahan terhadap tanah masam, periode kekeringan 6 hingga 7 bulan dan dapat bertahan pada curah hujan tahunan 800 mm. pohon turi  tidak toleran terhadap angin kencang yang dapat mematahkan batang dan cabang .

Potensi Pengelolaan Pohon Turi sebagai pakan ternak. 

Pohon turi  terkenal karena pertumbuhan awal yang cepat (tingginya mencapai 2 m dalam waktu 100 hari setelah semai). Di Jawa, hasil tahunan sebesar 27 kg daun/pohon hijau dicapai dengan memanen cabang samping setiap 3-4 bulan, dan hasil pupuk hijau sebesar 55 t/ha bahan hijau dalam 6,5 bulan dicapai. Jika pohon ditebang hingga ketinggian yang sesuai, pasokan pakan segar dalam jumlah besar dapat diperoleh hampir sepanjang musim kemarau.

Manfaat turi sebagai pakan ternak

Kandungan protein kasar dedaunan pohon turi mencapai 25-30% Bahan Kering (BK). Kandungan NDF diperkirakan sebesar 29-37% BK, dan kandungan ADF sebesar 15,6 - 25,8% DM. sedangkan kandungan lignin diperkirakan 4-8% BK.  Pohon turi merupakan sumber pakan ternak yang baik, khususnya pada musim kemarau. Daun, cabang muda, dan polongnya sangat disukai ternak. Pohon turi merupakan komponen utama pakan ruminansia di Indonesia Timur yang mencakup hingga 70% dari total pakan yang tersedia selama musim kemarau. Misalnya, di Pulau Lombok, pakan ini merupakan salah satu pakan yang paling mudah didapat dan diberikan kepada kambing, baik sebagai pakan campuran maupun pakan tunggal. Dalam percobaan di Jawa, sapi perah yang diberi makan daun turi segar sebanyak 1,8 kg/hari dan ditambah dengan pakan jerami menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang sebanding dengan peningkatan pertumbuhan yang diperoleh dengan pakan yang diformulasikan. Sedangkan Suplementasi tepung daun turi kering  mampu mendorong produksi domba yang ekonomis dan berkelanjutan dengan sistem penggembalaan semi intensif. Pertambahan berat badan (49 g/hari) lebih tinggi dibandingkan dengan tepung daun kacang-kacangan lainnya (lamtoro, gliricidia) dan hasil panen kacang tanah, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan konsentrat bungkil jagung-kacang tanah. Rasio biaya pakan/kg pertambahan lebih rendah pada daun turi. 

Dampak positif terhadap lingkungan 

Pohon turi  memiliki beberapa manfaat lingkungan. Sebagai tanaman legum pengikat N yang tumbuh cepat, tanaman ini digunakan untuk reboisasi di area yang tererosi dan meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman ini sering ditanam untuk membuat pagar atau sebagai pohon peneduh, penahan angin dan penyangga tanaman lain (merica, vanili)

Batasan penggunaan daun turi sebagai pakan ternak 

Informasi mengenai faktor antinutrisi pada  pakan ternak daun turi masih terbatas.  Dedaunan dan bunga turi  mengandung sterol, saponin dan tannin. Kadar tanin terkondensasi dan saponin kasar pada daun diperkirakan masing-masing sebesar 4 dan 2%.  Pohon Turi  juga mengandung canavanine, yang implikasi nutrisinya masih sedikit diketahui, dan racun yang beracun bagi ikan. Dedaunan turi tidak boleh diberikan pada unggas dan hanya sebagai suplemen (<30%) pada ruminansia Ruminansia . Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami dengan baik manfaat, batasan penggunaan, dan potensi dampak negatif dari pemberian turi kepada ternak mereka. Dengan pengelolaan yang tepat, turi dapat menjadi sumber pakan yang berharga dan bermanfaat bagi ternak, tanpa menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.(ibw)

Detect Feed Patie

Tracking Status Hasil Pengujian

Survei Kepuasan Pelanggan

Yuk bantu tingkatkan kualitas pelayanan kami agar lebih baik lagi kedepannya!

Agenda Kegiatan
Lokasi Kami
Timeline Kegiatan
Grafik
Tautan