PEMANFAATAN LEGUMINOSA SEBAGAI “BIO KONSENTRAT” DALAM PAKAN RUMINANSIA

2024-03-12 13:44:00 | Superadmin

Blog Image

PEMANFAATAN LEGUMINOSA SEBAGAI “BIO KONSENTRAT” DALAM PAKAN RUMINANSIA

Seperti yang kita ketahui  bahwa kebutuhan zat makanan oleh ternak dibutuhkan untuk :

·         1. Kebutuhan Hidup Pokok

·         2. Pertumbuhan Fetus

·         3. Pertumbuhan dan produksi susu

 

Kebutuhan hidup pokok dapat dicukupi dengan pemberian rumput secara adlibitum sedangkan seperti yang kita pelajari kebutuhan produksi susu dipenuhi oleh konsentrat. Secara teori yang dimaksud dengan konsentrat adalah pakan yang mengandung serat kasar, atau bahan yang tak tercerna relatif rendah, sehingga mempunyai daya cerna tinggi karena mempunyai kandungan serat kasar rendah yaitu dibawah 20%, dengan TDN lebih dari 60%.  Yang termasuk dalam golongan ini ialah biji – bijian dengan hasil ikutannya dan produk asal hewan (Srigandono, 1987). Jenis pakan konsentrat antara lain dedak padi, bungkil kelapa, ampas tahu, ampas kecap, bungkil kedelai, polard, onggok, dan lain – lain (Sutardi, 1981). Menurut Schmidt (1971), pakan konsentrat berfungsi sebagai penambah energi, disamping mengandung protein tinggi dan kandungan serat kasar kurang dari 18% serta mudah dicerna (Prihadi, 1996). Berdasarkan fungsi konsentrat yaitu sumber energi dan sumber protein, bahan pakan penyusun konsentrat juga di bagi 2 :

·         Sumber energi : Protein Kasar < 20 %, Serat Kasar <18 % contoh : Bekatul, dedak, onggok, empok, moloses, jagung, shorgum, dll.

·         Sumber Protein : Protein Kasar > 20 % Contoh : Bungkil Kedelai, Bungkil Kacang, Bungkil Kapok, Ampas Tahu, tepung Ikan, Dll.

 

Bahan pakan yang digunakan sebagai penyusun konsentrat memerlukan pertimbangan yang antara lain adalah :

1.    Berapa harga satuan bahan tersebut.

2.    Apa saja gizi yang terkandung di dalamnya.

3.    Berapa kandungan gizi dalam bahan pakan.

4.    Bagaimana kontinyuitas ketersediaan bahan pakan setiap waktu/hari yang dibutuhkan.

5.    Dari mana didapatkan bahan pakan tersebut.

 

Berdasarkan pertimbangan diatas ada banyak kendala yang kita hadapi mengingat biaya pakan merupakan biaya produksi terbesar sehingga peternak harus memperhatikan tingkat efisiensi, perlu pengetahuan nutrisi efek pakan terhadap penampilan produksi harga pakan.

 

Sesuai pengertian konsentrat diatas pemberian konsentrat sekarang sudah tidak relevan lagi bagi peternak yang notabennya peternak di Indonesia peternak kecil, karna harga pakan yang melonjak tinggi, kontinuitasnya juga rendah, dan banyak bahan pakan yang diekspor dari luar negeri, oleh karena itu bahan pakan tidak selalu tersedia didalam negeri. Dan nilai gizi yang fluktuatif karena banyaknya faktor mulai dari iklim, penyimpanan ,dll. Oleh karena, Pakan ruminansia kita kembalikan ke kodratnya yaitu Hijauan. Hijauan Gramine (Rumput)  sudah pasti digunakan oleh peternak sebagai makanan pokok ruminansia, namun hijauan leguminosa masih jarang digunakan, padahal bila dilihat dari nutrisinya rata-rata hijauan leguminosa memiliki PK > 20 % dan mempunyai tekstur yang lembut mudah dicerna oleh karena itu leguminosa bisa disebut juga dengan “Bio Konsentrat” konsentrat hidup. Hijauan pakan jenis leguminose (polong-polongan) memiliki sifat yang berbeda dengan rumput-rumputan, jenis legume umumnya kaya akan protein, Ca dan P. Leguminosa memegang peranan penting sebagai hijauan pakan ternak dan rumput-rumputan untuk ternak herbivora (Lubis, 1992). Dijelaskan lebih lanjut bahwa leguminosa mempunyai sifat-sifat yang baik sebagai bahan pakan dan mempunyai kandungan protein dan mineral yang tinggi.

 

Tabel Nutrisi Hijauan Leguminosa yang pernah di uji di BPMSP bekasi :

No.

Nama Legum

K. Air

K.Abu

Protein Kasar

Lemak Kasar

Serat Kasar

Ca

P

1

Gamal

8,82

8,80

30,58

4,75

19,59

2,18

0,39

2

Daun Lamtoro

9,16

8,4

26,66

5,85

17,51

2,17

0,21

3

Alfafa

8,96

6,5

31,23

1,78

19

1,04

0,77

4

Kaliandra

6,51

4,80

24,41

2,18

12,37

4,65

0,21

5

Desmanthus Virgatus

8,12

7,50

29,17

2,67

14,78

4,30

0,34

 

Rata-rata

8,31

7,2

28,41

3,45

16,65

2,87

0,38

Hasil Uji Berdasarkan Bahan Kering

Sumber : Buku Hasil Uji Bahan Pakan BPMPT Bekasi 2011

 

Dari beberapa leguminosa yang pernah diuji di bekasi memiliki nilai nutrisi yang baik, dengan rata-rata kandungan protein kasar 28,41 % dan serat kasar 16,65 %, berdasarkan kriteria konsentrat diatas, oleh karena itu leguminosa dapat dikatakan sebagai konsentrat hidup, atau bio konsentrat, tapi perlu dingat bahwa Tanaman leguminosa meskipun mempunyai kandungan nutrisi cukup tinggi tetapi hanya dapat digunakan sebagai campuran pakan hijauan paling banyak 50% dari total hijauan yang diberikan (Susetyo, 1980). Hal ini disebabkan karena dalam leguminosa terdapat zat anti nutrisi.

 

Mirsya Maisarah Hasibuan, S.Pt

 

 

Detect Feed Patie

Tracking Status Hasil Pengujian

Survei Kepuasan Pelanggan

Yuk bantu tingkatkan kualitas pelayanan kami agar lebih baik lagi kedepannya!

Agenda Kegiatan
Lokasi Kami
Timeline Kegiatan
Grafik
Tautan