Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025:2017 bagi Laboratorium Pengujian

2024-06-26 09:48:00 | Superadmin

Blog Image

SNI ISO/IEC 17025:2017 adalah standar utama persyaratan kompetensi untuk laboratorium pengujian dan/atau kalibrasi. Persyaratan-persyaratan yang diminta bersifat umum untuk berbagai jenis dan ukuran instasi atau organisasi yang melakukan laboratorium pengujian dan/ atau kalibrasi. Ruang lingkup standar ini mencakup pengujian dan/atau kalibrasi dengan metode baku, metode uji, dan metode yang dikembangkan oleh laboratorium itu sendiri.

Dalam rangka peningkatan sistem organisasi serta untuk menanggapi kebutuhan para stakeholder akan hasil pengujian yang berkualitas, maka banyak laboratorium mengarahkan sistemnya pada sistem manajemen laboratorium berbasis standar internasional ISO/IEC 17025 : 2017 untuk menjadi pedoman operasional bagi segenap elemen laboratorium dalam menjalankan kegiatannya.

Perencanaan sistem manajemen hendaknya melibatkan peran aktif personel-personel kunci laboratorium dan kemudian dituangkan secara tertulis dalam suatu dokumen. Dokumen sistem manajemen perlu disusun secara sistematis agar dapat menterjemahkan dengan baik kehendak (kebijakan) manajemen puncak ke dalam prosedur-prosedur operasional untuk diimplementasikan. Demikian juga harus dirancang sarana yang sesuai untuk memfasilitasi kebutuhan untuk merekam hasil penerapan prosedur-prosedur tersebut, karena rekaman adalah bukti terkuat bahwa prosedur telah diterapkan, dan sistem telah berjalan.

Akreditasi SNI ISO 17025:2017 menunjukkan bahwa laboratorium berkompeten, dapat memudahkan kerjasama, memiliki konsistensi mutu serta pengakuan validitas data hasil pengujian dan kalibrasi baik dari dalam maupun luar negeri. Sebelum penerapan dilakukan untuk mendapatkan akreditasi SNI ISO 17025:2017, perlu adanya perancangan sebagai langkah awal menuju akreditasi. Perancangan awal dilakukan dengan membuat dokumen yang diperlukan dalam SNI ISO 17025:2017.

Dokumen dalam SNI ISO 17025:2017 terdiri dari empat level dokumen, yaitu manual mutu atau panduan mutu, prosedur, instruksi kerja, dan formulir atau rekaman.

Hirarki dokumentasi system manajemen mutu :

-          Level 1 : Panduan Mutu (kebijakan Mutu, Sasaran Mutu)

-          Level 2: Prosedur kerja (Pelaksanaan rangkaian kegiatan)

-          Level 3: Instruksi kerja dan Metode Pengujian (Tahapan rinci kegiatan)

-          Level 4: Formulir (rekaman)

1.    Dokumen Level 1 : Panduan Mutu
Secara umum informasinya adalah mengenai visi misi instansi, ruang lingkup penerapan sistem manajemen, interaksi antara proses kerja. Pada manual sistem manajemen ini juga harus menyertakan matriks pemenuhan dokumen instansi.

2.    Dokumen Level 2 : Prosedur
Dokumen berupa prosedur menjelaskan cara menjalankan suatu proses yang menyangkut beberapa bagian. Dalam sebuah prosedur harus mencakup urutan dari kegiatan-kegiatan di instansi. Dalam membuat prosedur harus memperhatikan Plan, Do, Check, Action (PDCA) agar dapat dijelaskan bagaimana perencanaan atau input dari suatu proses dan bagaimana proses tersebut dilakukan. Pada pembuatan prosedur dapat dikaitkan dengan instruksi kerja, formulir, atau prosedur lain yang berkaitan agar alur dari proses tersebut dapat lebih dijelaskan dengan baik.

3.    Dokumen level 3 : Instruksi Kerja dan Metode Pengujian
Instruksi Kerja merupakan dokumen yang menjelaskan secara rinci step-by-step dalam melakukan suatu kegiatan. Instruksi Kerja dapat dikatakan sebagai turunan atau penjelasan dari suatu proses di dalam prosedur.

4.    Dokumen level 4 : Formulir
Jika dokumen level 1 hingga level 3 adalah input untuk melakukan suatu pekerjaan, maka di level 4 ini adalah formulir untuk hasil bukti hasil dari pelaksanaan suatu pekerjaan.  formulir yang telah diisi dinamakan rekaman. 

Inilah penyusunan dokumen SNI ISO/IEC 17025:2017, tahapan penyusunan dan level dokumen SNI ISO 17025:2017.  Terlalu dangkal bila mengembangkan sistem manajemen mutu hanya berlandaskan pada konsep : tulis yang dikerjakan dan kerjakan yang ditulis. Sistem manajemen mutu adalah suatu pemikiran dan tindakan sistematik, holistik, sinergistik, antisipatif dan dinamis tentang bagaimana mencapai keberhasilan mutu/usaha yang difokuskan pada upaya memberikan kepuasan pelanggan. Sistematis adalah tindakan metodologis mengikuti kaidah-kaidah manajemen. Manajemen adalah proses sistematis untuk mencapai suatu tujuan melalui siklus perencanaan-pelaksanaan-pemeriksaan dan pengendalian atau tindak lanjut. Holistik adalah memikirkan semua aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan mutu. Sinergistik adalah penggabungan sumberdaya dan potensi lintas fungsi untuk mendukung keberhasilan mutu. Antisipatif adalah sikap sadar untuk memikirkan tindakan penanggulangan seandainya terjadi deviasi atau kegagalan dalam merealisasikan suatu rencana.

Dalam bahasa manajemen, perencanaan adalah pemikiran. Jadi pengembangan sistem manajemen mutu pada hakekatnya adalah suatu pemikiran tentang bagaimana proses bisnis dijalankan dari perspektif mutu dan kepuasan pelanggan.

Detect Feed Patie

Tracking Status Hasil Pengujian

Survei Kepuasan Pelanggan

Yuk bantu tingkatkan kualitas pelayanan kami agar lebih baik lagi kedepannya!

Agenda Kegiatan
Lokasi Kami
Grafik

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset